-
Dody Lukas, terpilih menjadi Ketua Panitia.
SATYA BHAKTI ONLINE | MEDAN – Untuk pertama kalinya, dengan melibatkan semua Kesenian dan Kebudayaan Tionghoa di Sumatera Utara (Sumut), masyarakat Tionghoa Sumut gelar Festival Seni Budaya Tionghoa Sumatera Utara – CAP GO MEH FAIR 2025.
Sementara itu. untuk memaksimalkan pelaksanaan acara Festival Seni Budaya Tionghoa Sumut – CAP GO MEH FAIR 2025 yang rencananya digelar pada 12-16 Februari 2025 mendatang, panitia kepengurusan Festival Seni Budaya Tionghoa Sumatera Utara – CAP GO MEH FAIR 2025 dibentuk.
Saat itu, Minggu (5/1) di Medan, Dewan Pengarah Suhu Zhang dan berbagai tokoh masyarakat Tionghoa lainnya, Dody Lukas, STh, MM terpilih menjadi Ketua Panitia dan Rudy Zhang terpilih menjadi Ketua Harian.
Selain itu, Mariani, S.H., M.Kn dipercaya sebagai Sekretaris Panitia dan Farida Pandana, SS dipercaya sebagai Bendahara Panitia.
Dalam hal ini, selaku penanggung jawab dan pengarah kegiatan, Suhu Zhang menyampaikan, Penyelenggara Festival Seni Budaya Tionghoa Sumut – CAP GO MEH FAIR 2025 berasal dari lapisan masyarakat Tionghoa di berbagai wilayah di Sumut dengan
melibatkan semua tokoh masyarakat Tionghoa, organisasi kesukuan, organisasi sosial dan budaya Tionghoa yang ada di Sumut.
Sementara itu, Ketua Panitia Terpilih (Dody Lukas) mengungkapkan, dengan melibatkan semua kesenian dan kebudayaan Tionghoa di Sumut, pagelaran Festival Seni Budaya Tionghoa Sumut – CAP GO MEH FAIR 2025 tersebut untuk pertama kalinya digelar.
Menurut Ketua Panitia itu, direncanakan, Festival Seni Budaya Tionghoa Sumut – CAP GO MEH FAIR 2025 akan digelar yang dimulai Rabu (12/2) hingga berakhir pada acara puncaknya Minggu (16/2) mendatang di Jalan Negara, Simpang Wahidin, Medan.
Pada kesempatan itu, Dody Lukas menambahkan, pihaknya (panitia) akan mengundang Menko PMK RI, Menteri Kebudayaan RI, Menteri Agama RI, Menteri Pariwisata RI serta Jajaran Forkopimda Sumut dan Medan pada acara Festival Seni Budaya Tionghoa Sumatera Utara – CAP GO MEH FAIR 2025 tersebut. (rel/red)
Editor/Publish : Antonius Sitanggang
Renungan :
“Sebanyak apapun uang kita, tidak bisa membeli kepuasan hati.”
