Tuntut Hutang Pabrik, PT Prima Palm Latex Industri, Di Demo

oleh -850 views
oleh
banner 950x300
  • Belasan Petani Blokir Akses Masuk Truk Sawit

SATYA BHAKTI ONLINE.COM [ASAHAN] – Tuntut hutang yang hingga kini belum dibayarkan, PT Prima Palm Latex Industri di Desa Huta Padang, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge didemo belasan petani.

Saat itu, Selasa (01/03), akibat demo alias aksi unjuk rasa belasan petani di depan perusahaan pabrik kelapa sawit PT Prima Palm Latex Industri itu, akses keluar masuk truk sawit milik pabrik kelapa sawit itu, terblokir.

Dalam aksi unjuk rasanya itu, belasan petani meminta perusahaan (PT Prima Palm Latex Industri, red) agar membayar sisa kekurangan bayar atas pembelian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang tak dibayarkan pada 2019 oleh pabrik.

Atas aksi yang dilakukan persis di depan pintu masuk pabrik kelapa sawit itu, mengakibatkan antrean panjang truk pengangkut yang terpaksa parkir di luar karena dicegat petani yang kesemuanya berakibat aktivitas perusahaan terganggu.

Dalam hal ini, para petani menegaskan akan tetap bertahan hingga pihak perusahaan (PT Prima Palm Latex Industri, red) membayarkan sisa kekurangan pembelian TBS kelapa sawit.

“Kami akan tetap bertahan di sini sampai perusahaan membayarkan sisa kekurangan uang kami.

Kalau dibayar, baru kami pulang,” ungkap salah seorang petani saat berorasi.

Dalam aksi unjuk rasanya itu, terungkap perjuangan para petani selama lebih dari dua tahun untuk mendapatkan uang dari hasil penjualan kelapa sawitnya yang bermula saat ditipu oleh salah seorang oknum karyawan pabrik kelapa sawit.

Ironisnya, terungkap oknum karyawan pabrik kelapa sawit itu, malah menggelapkan uang pembelian TBS kelapa sawit yang di terima para petani.

Selanjutnya, kasus ini bergulir hingga proses hukum di persidangan yang hasilnya oknum karyawan pabrik itu ditetapkan bersalah karena terbukti menggelapkan uang hasil penjualan dan telah mendapat hukuman bui.

“Tapi, setelah persoalan hukum itu selesai, para petani mengungkapkan pihak pabrik kelapa sawit milik PT Prima Palm Latex Industri itu, tidak mau tahu dengan kerugian para petani itu.

Upaya untuk mendapatkan haknya yang dalam hal ini sisa pembayaran pembelian TBS kelapa sawit itu, para petani mengungkapkan bukan pertama kalinya dilakukan.

Menurut para pegunjuk rasa itu, sudah beberapa kali dimediasi dan bertemudengan pihak perusahaan.

“Tapi, hingga kini tidak membuahkan hasil,” ungkap para petani dalam orasi unjuk rasanya itu.

Menurut para petani yang berunjuk rasa itu, uang hasil penjualan TBS yang belum dibayarkan pihak pabrik kelapa sawit milik PT Prima Palm Latex Industri itu, senilai Rp 165 juta.

“Sudah capek kami dijanjikan. Ketemu sama pihak perusahaan, hasilnya tidak ada sama sekali. Dibayar uang saya itu, baru kami pergi dari sini,” teriak para pengunjuk rasa itu.

Ironisnya, tak ada satu pun pihak perusahaan yang bersedia memberikan keterangan terkait aksi para petani ini. [RED]

Editor/Publish : Antonius Sitanggang

 

Renungan :

“Walaupun sangat tidak berarti, namun jika kita bertekad untuk berbuat baik satu kali dalam satu hari saja, maka kita akan selalu menuai imbalannya.”

banner 950x300 banner 950x300
Bagikan ke :