SATYA BHAKTI ONLINE | DELISERDANG – Kawasan Selambo kembali bergolak dan mencekam.
Kali ini, sekira ratusan orang yang diduga orang suruhan, kembali menyerang warga Selambo dengan membawa berbagai senjata, seperti samurai, pedang, tombak, serta senjata api, air softgun.
Menurut saksi mata, kejadian itu terjadi Selasa 22 Oktober 2024 sekira pukul 02.30 dinihari di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang.
Aksi brutal ratusan orang bersenjata yang terjadi Selasa 22 Oktober 2024 sekira pukul 02.30 dinihari itu mengakibatkan dua warga tewas dengan luka tembak dan bacokan.
Adapun kedua warga yang tewasitu diketahui bernama Bungaran Samosir (52) dan Adam Jorgi (17).
Selain 2 korban tewas, beberapa warga juga mengalami luka tembak dan luka bacok yang saat ini dirawat di RS Mitra Medika dan RS Mitra Sejati.
Terkait itu, kepada wartawan, seorang warga yang mengalami luka tembak itu menceritakan, saat itu, Selasa 22 Oktober 2024 sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, sekitar 50 warga sedang berjaga di lokasi Dusun III Jalan Selambo Raya Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Tiba-tiba muncul segerombolan orang membawa senjata, berupa samurai, pedang, tombak, serta senjata api, air softgun yang jumlahnya sekitar 300 an dengan mengendarai 7 mobil pic up Grand Max dan puluhan sepeda motor.
Selanjutnya, warga yang diketahui bernama Timbang Tampubolon yang saat itu sedang menunggu operasi di RS Mitra Sejati untuk mengambil peluru di tangannya itu menuturkan, para gerombolan dengan membawa senjata yang berjumlah sekira 300 an orang itu, langsung menyerang membabi buta warga yang berjaga.
Tidak mau mati konyol, Timbang Tampubolon mengaku, wargapun melakukan perlawanan dengan alat seadanya.
“Saya coba hadang mereka dengan memakai bambu, namun, tangan kiri saya ditembak, dugaan saya itu senjata api rakitan, namun untuk pastinya itu kita lihat dari hasil dokter mengeluarkan peluru yang masih ada ditangan kiri saya ini,” ungkap Timbang Tampubolan.
Menurut Timbang Tampubolon, aksi penyerangan itu berlangsung cepat yakni sekira 30 menit.
Selain melukai para warga, para gerombolan bersenjata itu p juga menghancurkan bangunan-bangunan yang ada di lokasi.
“Tak lama kemudian datang polisi yang mengawal gerombolan ini keluar, menuju Kampung Karo,” ucap Timbang Tampubolon.
Untuk diketahui, kini ada 7 warga yang mengalami luka-luka dirawat di RS Mitra Sejati yang salah seorangnya bernama Jepri Hutabarat dengan kondisi kritis dan belum sadar.
Sedangkan, dengan kondisi yang mengenaskan, 2 warga tewas dengan kondisi kepala belakang dibacok, tangan dibacok kondisi patah.
Kini, kedua jenazah warga yang tewas itu sudah dibawa Ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi.
Saat ini, di lokasi tampak puluhan aparat kepolisian serta sejumlah kendaraan taktis . Polisi berjaga-jaga menghindari penyerangan susulan. (SBO-21)
Editor/Publish : Antonius Sitanggang