Presiden Jokowi Resmikan 2 Terminal di Sumut
Satya Bhakti Online.com | MEDAN –
Dengan diresmikannya Terminal Amplas dan Terminal Tanjung Pinggir Siantar di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kehadiran Terminal Amplas dapat memberikan manfaat yang semakin banyak bagi masyarakat pengguna transportasi massal di dalam maupun antar-kota.
Selain itu, dengan kehadiran terminal tersebut, Jokowi juga berharap kemacetan bisa teratasi dan masyarakat yang selama ini banyak yang ogah (enggan, red) menggunakan transportasi umum karena dianggap kotor hingga banyak preman, tidak lagi ogah menggunakan transportasi umum.
Menanggapi itu, kepada wartawan, Minggu 12 Februari 2023, seorang Tokoh Pemuda Sumut (Handoko Hardjono) menuturkan, harapan Presiden Jokowi tersebut harus didukung semua pihak dengan mewujudkan terminal, khususnya terminal di Sumut yang bersih dari sampah dan akdi premanisme.
Dalam hal ini, Handoko mengungkapkan, dirinya sangat mendukung upaya menjadikan terminal, khususnya di kawasan Kota Medan, Sumut sebagai terminal yang bersih dari sampah hingga aksi premanisme.
“Terminal, harus bersih dari sampah hingga preman,” tegas Handoko.
Sembari menuturkan dirinya sempat bertemu Presiden Jokowi di Terminal Amplas Medan, setelah sama-sama menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Gedung Serbaguna Astaka Jalan Pancing Deli Serdang, Sumut, Kamis (9/2) itu, Handoko mengungkapkan, semua harapan Presiden tersebut merupakan harapan masyarakat Sumut khususnya Kota Medan.
Kerena itu, tegas Handoko, selayaknya Pemko dan jajaran aparat terkait harus dapat benar-benar memfungsikan terminal dengan baik dan mengubah image negatif masyarakat selama ini.
Terkait memfungsikan terminal dengan baik dan mengubah image negatif masyarakat selama ini, Handoko menuturkan, hal tersebut tidak sulit untuk diwujudkan, apabila aparat berwenang di daerah ini memiliki komitmen yang tinggi.
“Kerjasama antara Pemko dan aparat keamanan juga sangat penting, baik dalam menjaga kebersihan lingkungan maupun membebaskan terminal dari para preman dan calo,” tutur Tokoh Pemuda Sumut itu.
Terkait peran terminal khususnya di Kota Medan yang kurang berfungsi sebagaimana mestinya, Handoko mengakui, selama ini masyarakat Kota Medan dan sekitarnya merasa enggan memasuki terminal apabila hendak bepergian menggunakan bus umum.
Semuanya, ungkap Handoko, dikarenakan terminal dianggap kumuh, kotor dan bau.
Selain itu, ungkap Tokoh Pemuda Sumut itu lagi, keberadaan preman dan calo juga membuat masyarakat, khususnya kaum perempuan dan anak-anak, takut menginjakkan kakinya di terminal yang kesemunya itu membuat masyarakat selaku penumpang lebih memilih menunggu bus di luar terminal.
Keadaan ini, ungkap Tokoh Pemuda Sumut itu, sangat merugikan bagi semua pihak yang dalam hal ini masyarakat tidak merasakan kenyamanan dan pendapatan negara juga berkurang serta para sopir dan pengusaha angkutan juga tidak mendapatkan pemasukan yang maksimal.
Untuk menghilangkan kesan bahwa Kota Medan dan daerah lainnya di Sumut sebagai wilayah semrawut dan dikuasai oleh para preman, Handoko menegaskan, terminal merupakan salah satu tolok ukur tertib dan disiplinnya warga sebuah kota.
“Dengan menjadikan Terminal Amplas dan terminal lainnya sebagai tempat yang indah dan nyaman, kita yakin tempat-tempat umum lainnya akan mengikut menjadi lebih baik dan layak. Otomatis warga kota terbiasa dengan keindahan dan kenyamanan,” pungkas Handoko sembari mengucapkan “Selamat Hari Pers Nasional 2023”, Semoga Pers Bebas Demokrasi Bermartabat. (Red)
Editor/Publish : Antonius Sitanggang