Satyabhaktionline.com | ASAHAN – Dengan dicabutnya larangan eksport CPO, warga haturkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dengan menghaturkan terima kasih, Julianto (50) salah seorang petani sawit yang tinggal di Desa Pasar lembu, Kecamatan Airjoman, Kabupaten Asahan mengaku sangat bahagia atas dibukanya kembali ekspor CPO oleh Presiden Jokowi
Sejak dicabutnya larangan ekspor CPO yang diberlakukan pada 28 April 20222 lalu, Julianto mengaku, petani sawit kembali dapat bernafas lega.
Menurut Julianto, saat adanya larang eksport sawit, sawit yang dijual para petani, tidak dapat menutupi biaya-biaya yg dikeluarkan, seperti upah buruh, manen dan biaya pupuk.
Karena itu, ungkap Julianto, banyak petani sawit membiarkan buah sawitnya busuk di pohonnya.
Namun, lanjut Julianto, setelah kebijakan baru yang dikeluarkan Presiden Jokowi yang mencabut larangan eksport sawit itu, diharapkan harga sawit akan kembali normal dan para petanipun dapat membayar upah buruh yang memanen, membeli pupuk dan dapat membiayai belanja kerumah serta biaya anak sekolah.
Untuk diketahui, Kamis 19/5/2022 di Istana Negara Jakarta, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa larangan ekspor CPO resmi dicabut.
Adapun peraturan pencabutan larangan eksport itu, sudah dapat diterapkan mulai Senin (23/5) hingga seterusnya.
Dalam hal ini, saat konferensi pers secara virtual, Presiden Jokowi menuturkan, 3 poin alasan larangan ekspor CPO tersebut, yakni :
- Setelah pasca larangan eksport CPO, harga minyak goreng curah secara nasional di tiap daerah di Indonesia sudah turun dari Rp 19.800 per liter menjadi Rp 17.200 per liter dan kemungkinan akan turun lagi pasca dicabut larangan ekspor CPO.
- Masyarakat tdk perlu lagi mengeluh kelangkaan minyak goreng, karena pasokan minyak goreng bertambah dipasaran dari 64 ribu ton perbulan menjadi 211 ribu ton perbulan.
- Mempertimbangkan ada belasan juta tenaga kerja mengais rezeki di industri sawit yang terdampak karena larangan ekspor CPO beberapa bulan yg lalu.
Atas ke-3 pertimbangan itu, Presiden Jokowi akhirnya mencabut larangan ekspor minyak.***
Pewarta : Agustua Panggabean
Editor/Publish : Antonius Sitanggang