Petani di Pasaman Menjerit

oleh -413 views
oleh
Foto : Buah Gardam Munggu atau sapu laga yang sedang dijemur petani
banner 1000x200
  • Harga Jual Hasil Tanam Turun Anjlok
  • Harga Pupuk Melambung Tinggi

SATYA BHAKTI ONLINE – PASAMAN, SUMBAR |

Kini, para petani di Sumatera Barat, khususnya di Kecamantan Dua Koto, Kabupaten Pasaman.

Pasalnya semua harga jual hasil komoditi pertanian mereka (pata petani, red) turun anjlok.

Sedangkan harga beli pupuk dan peptisida, melambung tinggi.

Terkait itu, Senin 15 Agustus 2022, kepada wartawan Satya Bhakti Online,

Sayan (73) warga Silang IV, Kenagarian Persiapan Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman menuturkan, bila pemerintah tidak menaikkan harga jual hasil komoditi pertanian tersebut, maka dikhawatirkan petani di Pasaman akan gulung tikar alias bangkrut.

Dalam hal ini, mewakili para petani, Sayan sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah agar harga hasil pertanian mereka (para petani, red) dapat di stabilkan kembali  sebagai mana harga yang sebelumnya.

“Mahalpun harga beli pupuk dan peptisida itu, dapat terimbangi kalau harga jual hasil pertanian itu mahal. Ini, harga pupuk mahal, sedangkan harga jual hasil tani murah, maka para petani menjerit,” ungkap Sayan.

Dengan mencontohkan harga jual Gardam Munggu (buah pelaga kering, red), Sayan menuturkan, sebelumnya harga jual untuk satu kilogram (kg) Gardam Munggu mencapai Rp.270 ribu.

“Namun, kini harga jual Gardam Munggu, turun anjlok menjadi Rp.55 ribu per satu kilogram,” ungkap Sayan.

Sedangkan untuk harga jual Gardam Munggu yang basah, Sayan menuturkan, sebelumnya seharga Rp.40 ribu/kg dan kini turun anjlok menjadi Rp.9500/kg.

Sementara itu, untuk harga jual untuk satu kilogram hasil tani lainnya, Sayan menuturkan, juga turun anjlok.

Untuk diketahui, harga jual pinang tua kering, sebelumnya seharga Rp.25 ribu/kg, kini sehargar Rp.10 ribu/kg.

Pinang muda kering yang diracip, sebelumnya seharga Rp.75 ribu/kg, kini Rp.50 ribu/kg.

Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, sebelumnya sudah mencapai Rp.3 ribu/kg, kini menjadi Rp.400/.

Kopi coklat, sebelumnya seharga Rp.30 ribu/kg, kini Rp.20 ribu/kg.

Minyak serai wangi, sebelumnya berawal dengan harga Rp.350 ribu/kg, kini menjadi Rp.150 ribu/kg.

Cabe merah, sebelumnya mencapai seharga Rp.110 ribu/kg, kini menjadi Rp.60 ribu/kg.

Sedangkan harga pupuk dan peptisida melambung tinggi, seperti pupuk NPK, kini seharga Rp.22 ribu/kg yang sebelumnya seharga Rp.12 ribu/kg,

Selain itu, untuk TSP, SS, KSL dan Urea, kini seharga Rp.17 ribu/kg yang sebelumnya seharga Rp.10 ribu/kg.

Sementara itu, terkait melambungnya harga beli pupuk tersebut, beberapa petani mengungkapkan, hal tersebut dikarenakan langkanya pupuk subsidi dari pemerintah, bahkan memang tidak ada.

Untuk itu, para petani sangat mengharapkan agar pemerintah dapat kembali  mensuplay pupuk subsidi tersebut, agar petani bisa tertolong. (***)

Penulis : Eddi Gultom

Editor/Publish : Antonius Sitanggang

Renungan :

“Berikan minyak pelumas pada mesin kehidupan kita, maka hidup kita akan menjasi lancar.”

banner 950x300 banner 950x300
Bagikan ke :