Penutupan Sementara Aktivitas PKS PT. Buana Sawit Indah Jadi Perbincangan Masyarakat Sekitar

oleh -854 views
oleh
Penutupan Sementara Aktivitas PKS PT. Buana Sawit Indah Jadi Perbincangan Masyarakat Sekitar
Penutupan Sementara Aktivitas PKS PT. Buana Sawit Indah Jadi Perbincangan Masyarakat Sekitar
banner 950x300

SATYA BHAKTI OLINE | BATUBARA –

Diduga melanggar kebijakan tersebut berupa perizinan berusaha, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Buana Sawit Indah di wilayah Desa Perkebunan Petatal Kecamatan Datuk Tanah Datar, disegel Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batu Bara.

Namun, tindakan penyegelan PKS PT. Buana Sawit Indah tersebut menjadi perbincangan masyarakat sekitar yang dalam hal ini terungkap bahwa masyarakat sekitar PKS PT. Buana Sawit Indah tersebut menyesali tindakan penyegelan yang dilakukan pihak Pemkab Batubara itu.

Saat itu, Rabu 21 Juni 2023, berdasarkan surat keputusan Bupati Batu Bara No : 532/ PERKIM-LH/ 2023 tentang sangsi administratif, diduga melanggar kebijakan tersebut berupa perizinan berusaha, Pemkab Batu Bara dalam hal ini Dinas Perkim-LH Kabupaten Batubara menyegel atau menutup sementara segala aktifitas kegiatan proses produksi PKS PT. Buana Sawit Indah.

Sayangnya, beberapa awak media tidak mendapatkan banyak informasi penyegelan itu.

Dalam hal ini, kepada awak media, Ketua Serikat Pekerja Indonesia (SPSI) yang dalam hal ini merupakan rekanan bongkar muat di PKS PT. Buana Sawit Indah tidak banyak komentar.

“Saya tidak tau apa penyebab PKS PT. Buana Sawit Indah disegel. Itu bukan kapasitas saya. Saya hanyalah rekanan perusahaan dalam hal bongkar muat di bawah atap SPSI,” tutur Ketua SPSI yang diketahui bernama Suriono.

Namun, kalau rekan-rekan media menanyakan apa dampak dari penutupan PKS kepada SPSI, Suriono mengungkapkan, tentulah sangat berdampak kepada ekonomi keluarga kami.

“Kami pekerja bongkar muat berjumlah sekira 20 orang. Dengan pekerjaan ini, kami menopang ekonomi keluarga kami, khususnya biaya harian anak sekolah yang dalam hal ini kami tidak bisa berhutang. Selain itu, dengan tidak beroperasinya PKS, maka banyak buruh harian lepas (BHL) yang bekerja sebagai penyerak tangkos kehilangan pekerjaan, tutur Suriono.

Karena itu, demi kepastian ekonomi, khususnya yang terdampak langsung maupun masyarakat pada umumnya di Desa Perkebunan Petatal dan sekitarnya, kepada Bupati Batu Bara (Ir.H Zahir ,M.AP) dan pejabat Kepala Dinas terkait, Suriono berharap untuk segera mengambil langkah yang terbaik.

Sementara itu, salah seorang warga yang diketahui bernama Karyo mengungkapkan, penutupan aktivitas PKS PT. Buana Sawit Indah itu, infomasinya karena masalah limbah.

Namun, ungkap warga itu lagi, masyarakat umumnya termasuk dirinya (Karyo, red) tidak pernah.
Kalau cerita limbah pabrik kelapa sawit, Karyo mengaku hal tersebut sudah menjadi rahasia umum.

Menurut Karyo, selain PKS PT. Buana Sawit Indah, terdapat PKS lainnya yang bau limbahnya sudah membuat masyarakat sekitar tersiksa.

“Apalagi, ketika membuang limbah di lapangan menjelang akan turunya hujan, di tambah lagi cerobong asap yang hitam pekat” ungkap Karyo. ***
Penulis : Nurhadi Maryono
Editor/Publish : Antonius Sitanggang

 

Renungan :
“Bisnis kecimpring ini harus dipertahankan sebisanya. Jangan sampai tutup. Sebab banyak orang yang nafkah keluarganya datang dari sini.”

banner 950x300 banner 950x300
Bagikan ke :