Profil Brigjend Pol (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH
Proses tumbuh kembang hingga mencapai usia senja adalah sebuah keniscayaan.
Usia panjang adalah sebuah keberkahan yang harus diupayakan dengan menambah amal kebaikan di dunia untuk menjadi bekal di kehidupan akhirat kelak.
Kualitas hidup seorang manusia bukanlah sesuatu yang didapatkan tanpa usaha, melainkan butuh perjuangan dan proses yang panjang untuk menggapainya, sepanjang usia manusia tersebut.
Banyak yang berpikir bahwa usia merupakan halangan terbesar dalam belajar, seperti bunyi peribahasa, ”Belajar Di Waktu Kecil Bagai Mengukir Di Atas Batu, Sedangkan Belajar Sesudah Besar Bagai Melukis Di Atas Air”, yang artinya dapat diartikan bahwa, belajar di usia tua adalah hal sukar untuk dilakukan karena biasanya mudah melupakan ilmu yang dipelajari.
Persepsi masyarakat tersebut dinilai bahwa seiring dengan bertambahnya usia, maka otak pun akan menurun kemampuannya ketika digunakan untuk belajar.
Namun seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup di seluruh dunia, beberapa orang lanjut usia memilih untuk menggunakan masa pensiunnya untuk kembali ke sekolah.
Setelah pensiun dari Kepolisian Repulik Indonesia (Polri), seorang pria bernama Faisal Abdul Naser mengaku tidak bisa diam saja di rumah.
Saat itu, karena sudah memasuki usia pensiun, Jumat 31 Januari 2020 merupakan akhir dari karir pria yang lahir 23 Oktober 1961 itu sejak lulus pendidikan pada 1984 di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) Kepolisian yang kini berubah nama menjadi Akademi Kepolisian (AKPOL).
Disela-sela pengabdian dirinya sebagai abdi negara dengan pangkat Brigadir Jenderal Polisi (Brigjend Pol.) dan jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Aceh, Faisal Abdul Naser merupakan satu dari tiga orang yang diberi dan menerima penghargaan tanda jasa dari Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar.
Adapun penghargaan tanda jasa tersebut merupakan apresiasi dari Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar.itu atas wujud kinerja Kepala BNNP Aceh yang saat itu sangat luar biasa dibawah kepemimpinan Brigjend Pol. Faisal Abdul Naser.
Padahal, Brigjend Pol. Faisal Abdul Naser bukan penduduk asli Aceh.
Hidup hampir 10 tahun lamanya berada di Aceh, membuat jiwa dan raganya diberikan Faisal Abdul Naser untuk kemajuan dan kemakmuran warga Aceh.
Terkait perjalanan hidupnya dalam menggapai pendidikan dan keberkahan hingga di usia yang kini tidak muda lagi itu, banyak orang membayangkan universitas dipenuhi oleh anak-anak muda berusia dua puluhan tahun yang hilir mudik di kampus menuju kelas atau bersantai bersama.
Saat lulus pendidikan dasar yakni lulus di Sekolah Dasar SD No. 2 Tinjowan Bosar, Malinggas, Simalungun pada 1973, SMP Methodist Hang tuah, Medan pada 1977, SMA Negeri 22 Utan Kayu, Jakarta Timor pada 1979, pria yang lahir 23 Oktober 1961 itu melanjutkan pendidikan di AKABRI yang kini berubah nama menjadi AKPOL dan lulus pada 1984.
Selanjutnya, alumni AKPOL 1984 itu melanjutkan pendidikannya ke tingkat Perguruan Tinggi ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Hasilnya, alumni AKPOL 1984 itu lulus dan tercatat sebagai alumni PTIK pada 1991.
Selanjutnya, pada 1999, Faisal Abdul Naser juga merupakan alumni peserta pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim Pol) dan alumni peserta pendidikan di Dikbang Sespim LAN pada 2013.
Sementara itu, pahit manisnya kehidupan selama bertugas sebagai polisi datang silih berganti yang salah satunya saat bertugas di Papua, Irian Jaya dengan jabatan Kapolres Nabire.
Saat itu, terjadi Pengibaran Bendera Papua dengan waktu yang lama dan sangat besar yang mengakibatkan banyak jatuh korban.
Namun, dengan menerapkan pola kasih sayang, akhirnya menjadikan situasi Nabire menjadi aman.
Selanjutnya, ditugaskan untuk mengatasi keributan, Faisal Abdul Naser pindah tugas ke Sorong.
Perpindahan itu terjadi pada tahun 2000 yang saat itu Kapolda Papua berkunjung ke Nabire yang dilanjutkan dengan kunjungan Sorong.
Saat itu, tahun 2000, Kapolda Papua yang saat itu berkunjung ke Sorong langsung malakukan serah terima jabatan Kapolres Sorong kepada Faisal Abdul Naser.
Namun, hingga kini, walaupun jabatan Kapolres Sorong telah berakhir pada 2003, nama Faisal Abdul Naser masih dikenal dan dikenang masyarakat Sorong dan Nabire.
Sementara itu, saat bertugas di Mabes Polri, selain di Bareskrim, kenangan di Divisi Terknologi dan Unformasi (TI) sebagai Kepala master Plant TI Mabes Polri merupakan kenangan yang terindah dan membanggakan.
Apalagi saat membuat master plant pembangunan IT Polri, merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
Sementara itu, walaupun sudah menjadi purnawirawan polisi, Faisal Abdul Naser yang tidak bisa diam saja di rumah itu mendapat kepercayaan untuk berkarya di salah satu perusahaan pakan ternak terbesar di Indonesia.
Saat itu, sejak 2019, Purnawirawan Polisi itu mulai berkarya dengan bekerja di PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk dan pada 2020 juga di percayakan untuk berkarya di salah satu anak perusahaan PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk, yakni PT Indojaya Agrinusa, Medan dengan jabatan Executive Liaison Officer.
Disaat masa pandemi Covid-19, mantan Kepala BNN Aceh itu juga dipercayakan menjabat Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Covid-19 khusus di seluruh wilayah kerja PT Indojaya Agrinusa, Medan/PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera.
Selanjutnya, dibawah pimpinannya, Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera diberi tugas untuk membantu program pemerintah melalui program vaksinasi guna menekan dampak pandemi Covid-19, khususnya di seluruh wilayah kerja PT Indojaya Agrinusa, Medan/PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera.
Dalam pelaksanaan tugasnya itu, Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera bekerjasama dengan instansi terkait menggelar “Vaksinasi Massal” di seluruh lingkungan kerja PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera yang hasilnya, 33.000 dosis vaksin penanggulangan Covid-19 behasil disuntikkan hingga ke Pekanbaru.
Hebatnya lagi, selain menanggulangi dan menekan penyebaran pandemi Covid-19, dengan segudang’ pengalaman saat menjabat Kepala BNN Aceh, Faisal Abdul Naser juga mempersatukan tekad dan semangat untuk memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang ada di Indonesia, khususnya di lingkungan kerja PT Indojaya Agrinusa, Medan/PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera.
Dengan harapan dan bermaksud untuk men-zero-kan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, khususnya di seluruh lingkungan kerja dan di lingkungan masyarakat sekitar lingkungan kerja PT Indojaya Agrinusa, Medan/PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera, purnawirawan polisi yang kini menjabat Executif Laison Officer itu melakukan Smart Power Approach yakni, melakukan pendekatan dengan kekuatan yang cerdas dan memanfaatkan teknologi maksimal serta empowering dengan mengoptimalkan kerjasama dengan para pihak.
Untuk mengoptimalkan kerjasama dengan para pihak, pensiunan polisi yang memiliki segudang pengalaman dan jabatan di kepolisian itu, menjalin kerjasama dan kesepakatan yang dituangkan kedalam Memory of Understanding (MoU) antara PT Indojaya Agrinusa, Medan/PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera dengan institusi terkait yakni BNNK dan/atau BNNP yang ada di wilayah kerja PT Indojaya Agrinusa, Medan/PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera.
Sementara itu, walaupun dirinya sudah tidak aktif lagi di lingkungan kepolisian, namun, kerinduan jiwanya untuk tetap berada dalam suasana saat dirinya menjadi polisi tetap bergelora.
Hal tersebut diwujudkannya dengan mengumpulkan dan menyatukan para pensiunan polisi yang sebelumnya aktif di Satuan Reskrim Poltabes Medan MS (kini berubah nama menjadi Polrestabes Medan) dibawah pimpinan Faisal Abdul Naser yang saat itu menjabat Kasat Reskrim Poltabes Medan didalam satu wadah yang diberi nama Buser Jadul Poltabes Medan.
Dalam wadah Buser Jadul Poltabes Medan tersebut, Brigjend Pol. (Purn) Drs. Faisal Abdul Naser, MH menjabat sebagai Pembina bersama Kombes Pol. (Purn.) Maruli Siahaan yang juga mantan Kasat Reskrim Poltabes Medan MS yang akrab disapa “Dansui”.
Sementara itu, walaupun sudah meraih gelar pendidikan S2, purnawirawan polisi yang kini tidak muda itu lagi, tidak puas dengan gelar pendidikan S2 nya itu.
Terus Berkarya, Berinovasi, Berbuat yang terbaik untuk Negeri.
Demikian terungkap dari sosok Faisal Abdul Naser yang memiliki latar belakang Penyidik dan Penegak Disiplin dan Etika Profesi Polri itu.
Walaupun kini sudah pensiun dari kepolisian dengan pangkat Brijen. Pol, Faisal Abdul Naser tidak berhenti untuk berkarya dan mengabdi demi tegaknya Citra Hukum di Indonesia.
Faisal Abdul Naser yang juga alumni peserta pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim Pol) pada 1999 dan alumni peserta pendidikan di Dikbang Sespim LAN pada 2013 itu melanjutkan pengabdian sebagai sebagai penegak hukum dengan mengikuti pendidikan sebagai Advokat.
Setelah memenuhi syarat untuk menjadi seorang advokat sebagaimana yang ditur dalam Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, akhirnya, Jumat 20 Mei 2022 di Gedung The Tri Brata, Jalan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, melalui Kongres Advokat Indonesia (ADVOKAI), bersama 30 peserta lainnya, Faisal Abdul Naser dilantik menjadi seorang Advokat.
Kemudian, dengan dukungan Vice Presiden/Head of Feed Operation Sumatera PT Indojaya Agrinusa, Medan/PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera (Anwar Tandiono, SE) dan salah seorang Komisaris PT Japfa comfeed Indonesia (Komjend. Pol (Purn) DR. Ito Sumardi, MH), Purnawiran Polisi berpangkat Jenderal Bintang Satu yang kini berkarya dengan jabatan jabatan Executive Liaison Officer di PT Indojaya Agrinusa, Medan/PT Japfa comfeed Indonesia, Tbk – Sumatera dan sudah dilantik menjadi Advokat itu, kembali mengikuti pendidikan.
Kali ini, setelah mengikuti seleksi yang ketat, Faisal Abdul Naser pun dinyatakan dan diputuskan lulus sebagai Calon Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV Tahun Ajaran (TA) 2023 Lemhanas RI.
Adapun keputusan kelulusan sebagai Calon Peserta PPSA XXIV TA 2023 Lemhanas RI tersebut dinyatakan oleh Gubernur Lemhanas RI No.65 tertanggal 21 Maret 2023 tentang Penetapan Hasil Panitia Penentu Akhir (Pantukhir) Calon Peserta PPSA XXIV TA 2023 Lemhanas RI.
Untuk diketahui, dengan nomor urut 79, Brigjend Pol (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH merupakan satu-satunya peserta yang sudah pensiun.
Saat itu, untuk mengikuti PPSA Lemhanas RI sebagaimana Keputusan Gubernur Lemhanas RI Nomor No.65 tertanggal 21 Maret 2023 tersebut, Brigjend Pol (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH ikut sebagai Calon Peserta PPSA XXIV TA 2023 Lemhanas RI mewakili instansi yakni PT. Indojaya Agrinusa dengan jabatan Executive Liaison Officer.
Selanjutnya, dengan bangga sebagai satu-satunya Pensiunan atau Purnawirawan, bersama 79 peserta lainnya, Faisal Abdul Naser pun ikut pendidikan Lemhanas RI yang digelar sejak 11 April.2023 hingga 10 Oktober 2023 mendatang.
Kesempatan bertambah usia yang diberikan oleh Allah SWT merupakan lahan untuk terus menambah kebaikan-kebaikan yang akan menjadi bekal hidupnya di dunia dan bekal hidup sesudah kematian di dunia.
Manusia yang baik adalah manusia yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarin.
Sebaliknya, orang yang buruk amal perbuatannya adalah orang yang tidak menggunakan usianya untuk menambah kebaikan-kebaikan sesuai syariat Islam.
Demikian ditinggikannya derajat orang-orang yang diberikan usia yang panjang dan menggunakannya untuk menambah amal kebaikan, baik untuk tujuan jangka pendek di dunia maupun untuk tujuan jangka panjang sesudah kehidupan di dunia. ****
Editor/Publish : Antonius Sitanggang
Renungan :
“Buatlah terobosan baru, ubah kehidupan yang suram menjadi lebih indah dari sebelumnya.”