Kesal Ditanya Kunci Motor, Adik Bakar Kakak Kandung

oleh -386 views
oleh
Faldo Sinaga (20), Terduga pembunuh kakak kandunya
banner 950x300

SATYA BHAKTI ONLINE.COM [ASAHAN] – Dinilai kesal ditanyai kunci sepeda motor alias kereta, seorang adik tega membakat kakak kandungnya.

Hal tersebut membuat masyarakat Kabupaten Asahan, khususnya di Kisaran Timur, geger.

Informasinya, kejadian itu terjadi Selasa, (01/03) lalu di rumah orang tua kedua kakak beradik itu di Cenderawasih, Kelurahan Lestari, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumut.

Adapun kejadian itu, diketahui berawal saat Faldo Sinaga (20) yang dalam hal ini pelaku, usai membeli bahan bakar pertalite yag akan digunakan untuk membersihkan kuas cat guna mencat kamarnya (pelaku, red).

Namun, saat pelaku hendak mencat kamar nya, orang tua pelaku meminta pelaku membantu memperbaiki seng rumah.

Belum selesai memperbaiki seng,  orangtua pelaku meninggalkan pelaku, untuk menjemput adik pelaku dari sekolah.

Selesai memperbaiki seng, pelaku menerus pekerjaan mencat kamarnya yang tertunda.

Sesaat kemudian, Velmi Devita Dela Sinaga (22)  yang dalam hal ini kakak kandung pelaku, datang menghampiri pelaku yang saat itu sedang mencat kamarnya (pelaku, red)

“Dimana kau letakkan kunci kereta yang baru kau pakai itu?” Aku mau keluar pakek kereta itu,” kata kakak kandung pelaku itu kapada pelaku.

“Carilah disitu. Aku lupa meletakkannya, jawab pelaku.

“Dimana kunci kereta itu!” teriak kakak kandung pelaku berulang kali kepada pelaku.

Mendengar teriakan kakak kandungnya (Velmi Devita Dela Sinaga, red) itu, pelaku kesal dan menghentikan pekerjaannya yang selanjutnya menghampiri kakak kandung korban yang saat itu sedang  duduk di bangku sofa diruang tamu.

Namun, sebelum menghampiri kakak kandungnya itu, pelaku pergi ke dapur mengambil botol mineral yang berisi bahan bakar minyak pertalite yang disimpan pelaku  di dapur.

Melihat adiknya (pelaku, red) datang dengan membawa botol air mineral yang berisikan bahan bakar minyak pertalite, Velmi Devita Dela Sinaga mengira Faldo Sinaga yang dalam hal ini adik kandung Velmi Devita Dela Sinaga itu hanya mangancam dirinya (Velmi Devita Dela Sinaga, red) karena emosional sesaat.

Namun, tanpa menyangka, Faldo Sinaga nekad membakar Velmi Devita Dela Sinaga yang dalam hal ini kakak kandungnya (Faldo Sinaga, red) dengan menyiram minyak pertalite ke tubuh Devita Dela Sinaga yang saat itu  saat sedang rebahan di sofa.

Usai menyiram minyak pertalite, pelaku kemudian mencari selembar kertas yang dibakar, lalu melempar kertas yang terbakar itu ke arah sofa yang masih diduduki korban (Devita Dela Sinaga, red).

Melihat tubuh kakak kandungnya terbakar, dengan dibantu ibu dan adiknya yang  mendengar teriakan korban, pelaku berlari ke kamar mandi mengambil air untuk memadamkan api dari tubuh korban.

Untuk mendapatkan  perawatan, ibu korban membawa korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Abdul Manan  Simatupang, Kisaran.

Selama 3 hari dirawat di RSU) Abdul Manan  Simatupang, Jumat (4/3) dirujuk ke RS Bina Kasih, Medan untuk perawatan lanjutan, karena peralatan medis di RSU Abdul Manan  Simatupang, Kisaran itu, tidak lengkap.

Selama 2 hari dirawat di RS Bina Kasih, Medan, Minggu (06/03) korban Velmi Devita Dela Sinaga meninggal dunia, karena luka bakar yang diderita korban hampir di seluruh tubuhnya (Velmi Devita Dela Sinaga, red).

Dari hasil penyidikan dan bukti serta saksi atas kasus itu, pelaku Faldo Sinaga, ditangkap  dari rumahnya bersama barang buti berupa 1 botol mineral kosong bekas minyak bahan bakar pertalite dan 1 buah kursi sofa.

Kini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polsek Kota Kisaran guna penyelidikan lebih lanjut.

Akibat perbuatannya itu, pelaku diancam denga Pasal 351 KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang.

Sementara itu, informasi lain diketahui, kasus adik yang membakar kakak kandung hingga tewas yang terjadi di Kisaran, Asahan Sumut yang  cukup menghebohkan itu, ada fakta baru.

Informasinya, pelaku sempat melakukan pertolongan setelah melihat korban Velmi Devita Dela Sinaga  meronta-ronta kepanasan,

Hal ini dibuktikan dengan pelaku yang sempat berlari ke arah dapur untuk mencari air dan berusaha memadamkan api dengan cara menyiram korban dengan air yang ia bawa.

Selain itu, sebelum ditangkap, dengan merasa menyesal dan bersalah atas perbuatannya kepada kakak kandunnya itu,pelaku sempat datang ke rumah sakit umum guna membesuk kakaknya sebelum wafat.

Bahkan, informasinya, pelaku sempat menyuapi kakaknya dengan makanan. [SBO-83/ATP]

Editor/Publish : Antonius Sitanggang

 

Renungan :

“Kepuasan hati menyelimuti sewaktu kita bersyukur atas apa yang kita miliki dan tidak lagi mencari untuk mendapatkan lebih banyak lagi.”

 

banner 950x300 banner 950x300
Bagikan ke :