SATYA BHAKTI ONLINE – SIMALUNGUN | Sebagai perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan, kami memperhatikan betapa pentingnya menjaga stabilitas lingkungan serta bergerak mengajak masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam upaya mengurangi dampak lingkungan.
Untuk itu, kini PT Indojaya Agrinusa/ Japfa Comfeed Indonesia Tbk (IJA/JCI) programkan aktivitasmya menuju perusahaan yang ramah lingkungan
Demikian diungkapkan Executive Liasion Officer, Drs Faisal Abdul Nasir, MH didampingi Head of HRD & GA PT IJA/JCI, Maria Magdalena saat meninjau lokasi Poultry Breeding Division, PT. JCI Tbk di Jalan Sei Langgei-Perdagangan Huta I Desa Bandar Gunung, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Menurut Executive Liasion Officer PT IJA/JCI Tbk, , Drs Faisal Abdul Nasir, MH, Poultry Breeding Bandar Masilam merupakan salah satu wujud (role model, red) lokasi/kawasan pabrik yang dicanangkan PT IJA/JC sebagai perusahaan ramah lingkungan.
Saat itu, Kamis (18/3/21), disela-sela kunjungannya itu, Drs Faisal Abdul Nasir, MH yang dalam hal ini seorang purnawiran polisi dengan pangkat bintang satu yang kini berkarya di PT IJA/JCI Tbk itu mengungkapkan, dengan mewujudkan perusahaan ramah lingukungan yang salah satunya bertujuan agar kualitas udara tetap baik dan sehat, pihaknya menanamkan berbagai macam tanaman di seluruh area agar sirkulasi udara di kawasan Poultry Breeding Bandar Masilam tetap berjalan baik.
Selain itu, ungkap Head of HRD & GA PT IJA/JCI Tbk,, Maria Magdalena menambahkan, pihaknya juga menyiapkan beberapa lahan yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air untuk mencegah banjir.
Guna mendukung untuk mewujudkan program perusahaan yang ramah lingkungan, Maria Magdalena mengungkapkan, pihaknya memulai program tersebut dengan menerapkan aturan di internal seperti menjatuhkan sanksi kepada setiap karyawan yang mengotori lingkungan.
“Selain itu, kami juga menerapkan disiplin budaya yang sadar lingkungan di kawasan perusahaan,” ungkap Maria Magdalena.
Hal tersebut, ungkap Maria Magdalena merupakan awal dari upaya perusahaan dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan kesadaran lingkungan.
Terkait beberapa program yang sudah ada di PT IJA/JCI Tbk, Maria Magdalena menuturkan, perusahaan sudah menggunakan kolektor debu di area produksi agar sirkulasi udara lebih baik.
“Menanam pohon baru dan bunga di sekitar lingkungan perusahaan untuk menciptakan keadaan yang kondusif, bersih, segar dan daya regenerasi dengan menggunakan dicuci dari boiler,” tutur Maria lagi.
Selanjutnya, mengakhiri uraiannya, Maria Magdalena menuturkan, daur ulang air limbah dari proses produksi dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air.
Sementara itu, selain tampak asri dan ramah lingkungan, Manager Poultry Breeding Division Hatchery (HTC) Bandar Masilam, PT. JCI Tbk, Riko Parman Manalu mengungkapkan, Hatchery Bandar Masilam di Jalan Sei Langgei-Perdagangan Huta I Desa Bandar Gunung, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara juga menerap protokol kesehatan (Prokes) yang begitu ketat kepada seluruh pihak termasuk para karyawan tanpa terkecuali yang keluar masuk dari lokasi perusahaan tersebut.
Terkait etos kerja para karyawan, Riko Parman Manalu menuturkan, dirinya selaku manager menerapkan 8 etos kerja secara professional yakni, kerja itu rahmat, amanah, panggilan, aktualitas, ibadah, seni, kehormatan dan pelayanan.
Menanggapi soal program menuju perusahaan yang ramah lingkungan, Riko Parman Manalu menuturkan, sejak menjabat Manager HTC Bandar Masilam Januari 2020 lalu, dirinya menjalan program yang sebelumnya sudang ada dengan melanjutkan perawatan dan penghiasan penghijauan.
Dengan mengaku lulusan Strata 1 (S-1) Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM), Riko Parman Manalu mengungkapkan, dalam melanjutkan perawatan dan penghiasan penghijauan, dirinya memilih dan menanam bibit tanaman buah-buahan serta tanaman yang kesemuanya di tempatkan di lokasi perusahaan.
“Kami mengikuti pola yang sudah ada dengan konsep kami yaitu menjaga keasrian lingkungan dgn pemilihan tanaman yang tepat, seperti pemilihan bibit tanaman buah-buahan dan tanaman lainya,” ungkap Riko Parman Manalu mengakhiri. (red)
Editor/Publish : Antonius Sitanggang