SATYA BHAKTI ONLINE | LABURA – Dinilai arogan terhadap anak dibawah umur, Manager Security PT Graha Dura borgol dan sekap anak yang saat itu mengutip brondolan sawit busuk di dalam paret bekoan Perkebunan PT Graha Dura, Desa Sukarame Baru, Kecamatan Kualuh Hulu kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Provinsi Sumatera Utara.
Akibatnya, merasa kehilangan anak, orang tua dari anak yang diborgol dan disekap Manager Security PT Graha Dura itu pontang-panting mencari keberadaan anaknya itu dan nyaris melapor ke kantor polisi.
Untuk diketahui, kepada Satya Bhakti Online, Rabu 19 Juni 2024 sekira pukul 20.00 WIB, anak dibawah umur dengan usia 15 tahun yang diketahui berinisial DS dan BP warga Dusun Tapian Nauli, Desa Sukarame Baru, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara itu menceritakan, pemborgolan dan penyekapan atas dirinya (DS dan BP) yang dilakukan Manager Security PT Graha Dura itu berawal saat mereka (DS dan BP) pergi mencari brondolan busuk yang ada di dalam paret bekoan perkebunan PT Grahadura.
Dalam hal ini, DS dan BP bercerita, saat itu menjelang sore dan hujan turun, DS dan BP terpaksa meninggalkan hasil kutipan brondolan busuk di areal perkebunan dan pulang ke rumah untuk menukar pakaiannya karena sudah kedinginan.
Kemudian, pada hari itu juga, sekira pukul 22.00 WIB, hujan yang saat itu mereda, DS dan BO pergi untuk menjemput brondolan yang telah mereka kumpulkan dalam goni plastik.
Karena jalan itu merupakan akses untuk menuju Desa Air Hitam, datanglah pihak keamanan atau manager securitynya dan menangkap dan memborgol tangan DS dan BP.
Selanjutnya, dengan tangan yang diborgol DS dan BP disekap manager security itu didalam pondok hujan yang ada ditengah kebun tanpa memikirkan DS dan BP yang saat itu sudah menggigil kedinginan.
Kemudian, menjelang pukul 04.00 WIB, DS dan BP dibawa manager security itu ke Polsek Kualuh Hulu.
Sementara itu, saat itu, Jumat 20 Juni 2024 sekira pukul 09.30 WIB, Baga Sinambela, salah seorang orangtua dari kedua anak dibawah umur tersebut kecarian anaknya yang tidak pulang kerumah.
Dalam hal ini, Baga Sinambela mengaku, kalau anaknya itu pergi, biasanya bermain sama temannya dan pulang kerumah malam harinya.
Namun sebelumnya ke Polsek, kedua orang tua dari kedua anak dibawah umur itu menemui dan mohon bantuan Kades Sukarame Baru (Zaini) untuk mencari keberadaan anak mereka.
Namun, sebelumnya, diketahui bernama Baga Sinambela, orang tua orang tua dari anak yang diborgol dan disekap Manager Security PT Graha Dura itu memberitahukan dan mohon bantuan kepada Kepala Desa Sukarame Baru (Zaini) untuk mencari keberadaan anaknya itu.
Kemudian, atas laporan orang tua yang merasa kehilangan anak itu, Kepala Desa (Kades) Sukarame Baru (Zaini) mencoba cari informasi ke pihak Polsek Kualuh Hulu.
Hasilnya, ternyata anak orangtua yang diborgol dan disekap Manager Security PT Graha Dura itu, sudah berada kantor polisi dengan diantar Manager Security PT Graha Dura.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran tim awak media, DS dan BP tinggal di rumah yang keadaannya sangat memperihatinkan.
Ironisnya, rumah itu tampak sudah hampir tumbang yang kesemuanya itu dikarenakan dari faktor ekonomi yang lemah yang mengakibatkan anak-anak tidak terkendali untuk kebutuhan untuk pribadinya.
Menurut warga sekitar, salah seorang dari anak itu kemungkinan akan putus sekolah karena tidak mampu ekonomi orangtuanya.
Dalam hal ini, warga menilai kedua anak itu perlu dibantup pihak perusahaan melalui CSR atau bina lingkungan.
Selain itu, warga berharap, pihak perusahaan juga dapat melakukan bedah rumah orangtua anak tersebut.
Atas perlakuan Manager Security PT Graha Dura yang memborgol dan menyekap anak yang saat itu mengutip brondolan sawit busuk di dalam paret bekoan Perkebunan PT Graha Dura itu, berkomentar akan melakukan protes. (TIM)
Editor/Publish : Antonius Sitanggang