SATYA BHAKTI ONLINE | MEDAN –
Dengan tema “Lenyapkan Praktek Kapitalisme, Entaskan Kemiskinan di Kota Medan”, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Medan, rayakan Dies Natalis GMNI Ke 70 Tahun dan Dialog Publik.
Sedangkan Dies Natalis GMNI ke -70 tahun itu, mengangkat thema “Kobarkan Semangat Berdikari Sambut Indonesia Emas Tahun 2045”.
Saat itu, Sabtu, (30/03/2024), dengan dihadiri sejumlah narasumber, yakni Direktur Biro Bantuan Hukum (BBH) UISU (Muhammad Taufik Nasution), Ketua DPP GMNI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Syam Firdaus Jafba) Praktisi Konstruksi (Lamroy Manurung), Perayaan Dies Natalis GMNI Ke 70 Tahun dan Dialog Publik itupun diakhiri dengan pemotongan nasi tumpeng dan berbuka puasa bersama seluruh kader serta alumni yang hadir.
Sementara itu, Minggu 31Maret 2024, kepada jurnalis Satya Bhakti Online, salah seorang Pengurus DPC GMNI Kota Medan yakni Julpadli Simamora menuturkan, dialog publik itu merupakan puncak rangkaian acara peringatan Dies Natalis GMNI ke-70 tahun yang dihadiri
Menurut Julpadli Simamora, tantangan generasi muda Indonesia kedepan akan semakin sulit.
Hal tersebut, tutur pengurus DPC GMNI Kota Medan itu, akibat perkembangan zaman.
Kini, ungkap Julpadli Simamora, di era (zaman, red) sekarang ini, nasionalisme generasi muda sedang di uji.
Walaupun begitu, pengurus DPC GMNI Kota Medan itu menegaskan, para generasi muda yang tergabung dalam GMNI, masih tetap kokoh memperjuangkan kaum marhaen dan mengawal ideologi bangsa yakni Pancasila.
Dalam hal ini, Julpadli Simamora mengungkapkan, GMNI sudah 70 tahun mengabdi untuk bangsa Indonesia dan telah menjaga nilai-nilai bangsa.
Jadi, ungkap pengurus DPC GMNI Kota Medan itu lagi, sudah sewajarnya kita mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa untuk GMNI yang hingga kini masih setia mengawal Pancasila dan terus memperjuangkan kaum marhaen.
Untuk itu, kepada seluruh kader GMNI di Indonesia, khususnya GMNI Kota Medan, Julpadli Simamora yang akrab disapa dengan panggilan Bung Mora itu mengajak untuk tetap setia mengawal Ideologi Pancasila sebagai Ideologi bangsa.
Hal tersebut, tutur Bung Mora dimaksudkan agar dapat segera terwujud tatanan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang dicita-citakan GMNI.
Terkait thema “Lenyapkan Praktek Kapitalisme, Entaskan Kemiskinan di Kota Medan yang diangkat DPC GMNI Medan saat dialog public itu, Julpadli Simamora mengungkapkan, hal tersebut merupakan salah satu bukti konsistensi GMNI Kota Medan dalam menjalankan nilai-nilai ideologi marhaenisme dan akan terus memperjuangkan kaum Marhaen yang sampai saat ini masih terus dibelenggu oleh sistem kapitalisme.
Untuk itu, ungkap Julpadli Simamora, GMNI mengajak seluruh elemen bangsa untuk memantapkan dirinya bergabung dan bersatu agar segera terwujud cita-cita para pendiri bangsa.
Sementara itu, dalam paparannya, Ketua DPP GMNI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Syam Firdaus Jafba) menambahkan, kini generasi muda Indonesia sedang menghadapi masalah serius.
Selain persoalan kemiskinan di Indonesia, Syam Firdaus Jafba menuturkan, ada satu persoalan kemiskinan yang menjadi masalah serius dan merupakan ancaman yakni, kemiskinan berfikir, miskin ide dan miskin gagasan.
“Saat ini, persoalan kemiskinan ekonomi memang menjadi ancaman. Namun, yang lebih berbahaya lagi adalah kemiskinan berfikir, miskin ide dan miskin gagasan pada generasi muda Indonesia,” ungkap Ketua DPP GMNI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Dalam hal ini, Syam Firdaus Jafba menegaskan, GMNI akan terus melawan semua itu, termasuk paraktek-praktek kapitalisme di Indonesia, tidak terkecuali di Kota Medan.
Untuk itu, tegas Ketua DPP GMNI Bidang Pendidikan dan Kebudayaan itu lagi, GMNI Kota Medan harus menjadi pelopor utama dalam memperjuangkan hak-hak kaum marhaen, khususnya di Kota Medan.
Kemudian, terkait solusi guna mengantisipasi dan mengatasi persoalan kemiskinan yang menjadi ancaman serius untuk bangsa Indonesia itu, Direktur BBH UISU (Muhammad Taufik Nasution) menegaskan, harus segera ada solusi kongkrit dari pemerintah yakni Pemerintah Kota (Pemkot) Medan.
Secara regulasi, Muhammad Taufik Nasution mengungkapkan, solusi kongkrit dari Pemkot Medan itu sudah ada diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 5 Tahun 2015.
Karena Perda nya sudah ada, Direktur BBH UISU itu kembali menegaskan, untuk mengatasi kemiskinan, khususnya di Kota Medan, Pemkot Medan harus segera menerbitkan Peraturan Walikota dengan harus mengkaji secara spesifik bidang apa yang harus diatur, misalnya ketahanan pangan kota.
Sementara itu, Praktisi konstruksi, Lamroy Manurung menuturkan, pengentasan kemiskinan di Kota Medan merupakan tugas bersama dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya pemerintah yang ditugaskan oleh rakyat.
“Banyak cara yang bisa dilakukan dalam pengentasan kemiskinan di Kota Medan, yang salah satunya melalui pembangunan infrastruktur.
“Kalau di desa, tentu melalui pembangunan infrastruktur yang dalam hal ini merupakan salah satu hal penting untuk mengentaskan kemiskinan. Namun, kalau di kota, pembangunan infrastruktur bukan merupakan indikator utama,” ungkap Lamroy Manurung. (red)
Editor/Publish : Antonius Sitanggang
Renungan :
“Jika kita ingin menjadi pemenang, kita harus bersedia untuk memberikan segala-galanya.”