Gunakan Alat RTA Bekas, Oknum Petugas PT Kimia Farma Raup Keuntungan Milyaran Rupiah Di Atas Aturan Putuskan Rantai Penyebaran Wabah Covid-19

oleh -171 views
oleh
banner 950x300

Para Pelaku Dijerat Dengan UU Kesehatan/UU Perlindungan Konsumen

SATYA BHAKTI ONLINE – MEDAN | Di saat pemerintah gencar dengan segala upaya memutus rantai penyebaran wabah virus Covid-19 ditengah masyarakat, oknum PT Kimia Farma justru membuka peluang penyebaran wabah virus Covid-19 itu ditengah masyakat.

Selain itu, di saat pemerintah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk memutus rantai penyebaran wabah virus Covid-19 ditengah masyarakat, oknum PT Kimia Farma justru meraup keuntungan hingga miliaran rupiah dengan memanfaatkan aturan pemutusan penyebaran wabah virus Covid-19 ditengah masyarakat itu.

Atas perbuatannya itu, para perlaku yang dalam hal ini oknum petugas PT Kimia Farma itu dijerat dengan Pasal 98 ayat (3) juncto Pasal 196 Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman10 tahun penjara dan denda senilai Rp.1 miliar.

Selain itu, Polda Sumut melalui Ditreskrimsus juga menjerat para pelaku dengan Pasal 8 huruf (b), (d) dan (e) juncto Pasal 62 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda senilai Rp.2 miliar.

Demikian terungkap, Kamis (29/4/21) saat Polda Sumut menggelar konferensi pers,  terkait proses hukum atas pengungkapan kasus penggunaan alat RTA bekas yang terjadi di Kuala Namo Internasional Airport (KNIA), Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), lalu.

Saat itu, didampingi Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan, (Mayjen TNI Hassanudin, SIP, MM), Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menuturkan, motif para tersangka demi mendapatkan keuntungan yang dilakukan sejak Desember 2020 lalu dengan keuntungan yang sudah diperoleh raup diperkirakan sekira Rp 1,8 miliar.

Hal tersebut diperoleh, ungkap Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak dengan memperkirakan sekira 100 hingga 200 orang yang menjalani test swab setiap harinya dengan biaya pemeriksaan Rp 200.000.

“Satu hari bisa 150 sampai 200 orang yang melakukan tes swab ini. Kalau kita hitung saja 100 sehari (yang swab) maka dalam 3 bulan bisa mencapai 9.000 orang. Kita masih dalami dan menelusuri barang-barang apa saja yang di daur ulang,” ungkap Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak

Terkait proses daur ulang alat RTA itu, Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengungkapkan, proses daur ulang alat RTA itu dilakukan di Laboratorium PT Kimia Farma, Jalan Kartini Medan.

Atas kasus tersebut, Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak kembali mengungkapkan, Polda Sumut melalui Ditreskrimsus menetapkan lima tersangka yakni, PC (45) selaku manager bisnis PT Kimia Farma, Jalan Kartini Medan dibantu DP, SP,MR, RN, PC yang kesemuanya mempunyai peran dan tugas masing-masing.

Pada kesempatan itu, guna mengetahui peran dan tugasnya dalam kasus itu, Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak berkesempatan tanya jawab dengan para tersangka tersebut.

Salah Seorang Tersangka, PC (baju merah), Manager Bisnis PT Kimia Farma, Jalan Kartini Medan. (foto : Red)

Kepada Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, PC mengaku benar telah menggunakan alat bekas dalam pelaksanaan RTA terhadap para calon penumpang di Bandara Kualanamo.

Selain itu, SP mengaku bertugas sebagai kurir dengan tugas membawa barang bekas dari Bandara Kualanamo menuju Kantor PT Kimia Farma, Jalan Kartini Medan untuk dibersihkan.

DP mengaku bertugas membersihkan barang bekas dengan menggunakan alkohol.

Selanjutnya, MR (30) dan RN (21) mengaku berperan menulis surat hasil pasien calon penumpang yang melakukan pemeriksaan di Bandara Kualanamu.

Walaupun begitu, Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menegaskan, tidak menutup kemungkinan akan ada para tersangka baru.

“Sampai saat ini, Polda Sumut melalui Ditreskrimsus masih terus melakukan pengembangan. Kemungkinan ke depan pengembangan tersangka itu mungkin saja,” ungkap Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjutak

Dalam menjalankan praktiknya itu, Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak kembali mengungkapkan, mereka (para pelaku, red) mendaur ulang stick usap untuk digunakan kembali untuk calon penumpang lainnya.

“Adapun petugas lapangan pelaksana pemeriksaan swab itu, DP, SP,MR, RN mengaku mendapat perintah dari PC, ungkap Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.

Selanjutnya, Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menuturkan, setelah digunakan, seharusnya stick tersebut itu dipatahkan.

“Namun, hal itu tidak dilakukan, melainkan setelah digunakan, stick tersebut dikumpulkan kembali, dibersihkan dan dikemas untuk melakukan digunakan kembali untuk tes swab,” ungkap Kapolda Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.

Untuk diketahui, kasus penggunaan alat RTA bekas pakai pada layanan rapid test antigen atau swab antigen yang dilakukan petugas PT Kimia Farma Diagnostika di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang. Praktik itu dibongkar polisi, Selasa, 27 April 2021 lalu.

Atas kasus itu, hingga kini Polda Sumut masih menetapkan lima tersangka terkait kasus penggunaan alat RTSA bekas itu.(red)

Editor/Publish : Antonius Sitanggang

banner 950x300 banner 950x300
Bagikan ke :