Jangan Berbohong

oleh -857 views
oleh
Foto : Jangan Berbohong (Ilustrasi
banner 1000x300

SATYA BHAKTI ONLINE | DELI SERDANG

Sekecil apapun itu, kebohongan dapat menghancurkan yang besar.

Karena itu, jangan berbohong, walaupun sekecil apapun.

Dalam hal ini, sekecil apapun kesalahan atau kekurangan yang kita lakukan itu, kita harus jujur terus terang dan jangan memulai berbohong.

Dengan memulai berbohong, maka akan terjadi lagi kebohongan lainnya yang dalam hal ini untuk menutupi kebohongan sebelumnya.

Foto : Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH

Demikian terungkap dalam pembicaraan rileks Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH kepada Satya Bhakti Online, baru-baru ini di ruang kerjanya, Jalan Medan-Tanjung Morawa, KM. 12,8, Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Terkait peristiwa kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J beberapa waktu lalu yang diketahui sarat rekayasa dengan cerita-cerita bohong itu, alumni Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) 1991 yang kini sudah purnawirawan itu menegaskan, beruntung peristiwa kematian Brigadir J yang sarat rekayasa dengan cerita-cerita bohong itu, dapat terungkap.

“Sangat disesalkan, ternyata salah seorang pimpinan Polri diduga merupakan dalang dari cerita bohong dibalik peristiwa kematian Brigadir J tersebut,” ungkap Purnawirawan Polisi Alumni Akpol 1984 itu.

“Sangat disesalkan lagi, kebohongan itu dilakukan secara bersama-sama yang dalam hal ini beberapa  personil berpangkat  Tamtama, Bintara dan Perwira  yang dalam hal ini Perwira Pertama (Pama), Perwira Menenggah (Pamen) dan Perwira Tinggi (Pati) juga diduga terlibat dalam cerita bohong dibalik peristiwa kematian Brigadir J tersebut,” ungkap Purnawirawan Polisi yang pernah menjabat Kabagrenmin Div TI  Mabes Polri serta sebagai Pimpinan Pembuatan master Plan IT Polri itu.

Foto : Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH

Menurut Purnawirawan Polisi kelahiran 23 Oktober 1961 di Medan itu, menipu, berbohong, berdusta dan tidak jujur, semua kata-kata tersebut merujuk pada satu pengertian yaitu melakukan atau mengatakan sesuatu tidak sesuai dengan hal atau keadaan yang sebenarnya terjadi dengan kesengajaan.

“Bohong merupakan perkara yang berbahaya dan keburukan yang mudah menular dan menurun,” tegas alumni peserta pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim Pol) pada 1999 yang kini sudah Purnawirawan Polisi itu.

Dalam hal ini, Purnawirawan Polisi yang diketahui alumni peserta pendidikan di Dikbang Sespim LAN pada 2013 itu menuturkan, satu kebaikan akan diikiuti oleh kebaikan-kebaikan lainnya.

Begitu juga kejahatan, Purnawirawan Polisi yang memiliki segudang’ pengalaman dan jabatan saat bertugas di Kepolisian itu menuturkan, satu kejahatan akan diikuti kejahatan berikutnya.

“Na’uzubillah…” ungkap Brigjen. Pol. (Purn) Adv. Drs. Faisal Abdul Naser, MH.

Foto : Kenangan manis Faisal Abdul Naser (kanan),saat bersma Irjen Pol Drs Adityawarman, SH, MH (kiri).

banner 1000x200 banner 950x300 banner 1000x300 banner 1000x300
Bagikan ke :