-
Tuntut Pertanggungjawaban Pemerintah, Ratusan Nelayan Tadisional Kibarkan Bendera Putih
Satyabhaktionline.com – ASAHAN | Bagaikan di telan bumi, Bahan Bakar Minyak (BBM), langka di Kabupaten Asahan.
Akibatnya, ratusan nelayan tradisional di Desa Silau Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan tidak melaut.
Saat itu, Jumat (15/10) sebagai wujud menuntut tanggujawab pemerintah atas kelangkaan BBM, khususunya BBM Solar, ratusan nelayan tradisional itu mengibarkan bendera merah putih.
Dalam hal ini salah seoran nelayan yang mengaku bernama Awaluddin Samosir mengungkapkan, akibat BBM Solar yang hilang bagaikan ditelan bumi itu, mengakibatkan perekonomian masyarakat Silau Baru menjadi terpuruk.
Menurut Awaluddin Samosir, melaut merupakan satu-satunya mata pencahariannya.
“Kini, dengan hilangnya BBM Solar, saya tidak dapat mencari nafkah lagi,” ungkap Awaluddin Samosir.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat setempat meminta pertanggungjawaban pemerintah pemerintah atas BBM khususnya solar yang kini hilang bagaikan ditelan bumi itu.
“Gimana Pak…, Kami tidak memiliki ladang. Kami tidak memiliki sawah. Hanya laut inilah sawah dan ladang kami. Bila solar susah, kami tidak makan dirumah,” ungkap tokoh masyarakat meminta pertanggungjawaban pemerintah.
Untuk diketahui, akibat kelangkaan BBM Solar yang hilang bagaikan ditelan bumi itu, diperkirakan 500 nelayan tidak melaut. (SBO-20/ARS)
Editor/Publish : Antonius Sitanggang
Renungan :
“Yang mengizinkan adanya badai, juga membawakan pelangi.”